Minggu, 22 November 2015

Filsafat Ilmu (ke-5)

Pascasarjana Pendidikan Matematika kelas B
Dosen Bapak Prof. Dr. Marsigit, MA.
Selasa, 4 November 2015 pukul 07.30 - 09.10 di ruang PPG 1 gedung FMIPA
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Peradaban dalam Filsafat

 Kalau kita sudah terbiasa dengan dunia yang lengkap dan menjumpai dunia yang sebagaian pasti kita secara naluri pasti akan mencari yang lainnya, kelengkapan hidup itu untuk harmoni. Misalnya pada saat workshop ketua panitia menyatakan kalau dunia itu selalu berubah dan dunia itu adalah perubahan. Kalau itu tidak dilengkapi dengan yang tepat maka dunia akan timpang, maka dunia itu juga bersifat tetap. Hidup itu tidak bisa parsial, kalau parsial kita tidak sehat, manusia itu menuju sempurna dan reduksi itu parsial dalam rangka untuk membangun itu dipentingkan karena keterbatasan manusia kalau manusia lengkap bisa melihat kebelakang. Kalau manusia tidak lengkap maka manusia hanya bisa melihat kedepan dan justru itulah makna hidupnya manusia.
Kalau ingin membuat bangunan maka yang harus disiapkan itu besi, semen, batu, dan tempat membelinya juda di toko bangunan. Berbeda dengan membuat akuarium maka yang harus disiapkan itu kaca, lem, lampu, batu-batu hias, kompa air dan perginya ke toko akuarium. Dari dua gambaran ini maka bisa dikatan reduksi memeilih dua material yang berbeda dan hidup itu untuk memilih dan terpilih. Karena sekarang kita berfilsafat maka yang dipilih karakter dan sifat-sifat yang ada itu, misalnya yang ada itu bersifat tetap, tesisnya tetap dan anti tesisnya tidak tetap. Yang tetap itu tokohnya permendes dan yang berubah itu tokohnya Herachitos, maka filsafatnya dikenal dengan Permendes Sianisme dan yang berubah dikenal dengan Herachitos Sianisme.
Di dalam filsafat itu pokok persoalannya adalah memperlajari yang ada dan yang mungkin ada. Yang ada itu punya bermiliar-bermiliar sifat atau bermiliar pangakat bermiliar juga boleh, keterbatasan manusia tidak sanggup menyebutnya. Jadi kalau manusia berdoa kepada tuhan agar diberi keistimewaan agar bisa menyebut semua sifat yang ada semerta-merta andas tidak akan bisa menjadi hidup. Manusia hidupnya adalah reduksionis, reduksi dalam arti aku membuat atau membangun dunia pikiranku sendiri, misalnya orang ingin membangun gedung atau membuat akuarium itu sudah memilih material yang berbeda
 Yang tepat biasanya berada dalam pikiran sedangkan yang berubah biasanya diluar pikiran, yang di dalam pikiran itulah yang disebut dengan idealis (filsafatnya disebut idealism) dan yang di dalam pikiran itu dinamakan realis (filsafatnya disebut realism). Ada itu juga bersifat tunggal (monoisme) yang ada bisa juga bersifat jamak atau plural (filsafatnya disebut pluralism). Ada itu berdomisili para dewa dan yang munkin ada itu berdomisili para daksa, para dewa itu disebut orang tua dan para daksa itu disebut anak-anak. Ada itu bersifat abstrak dan yang mungkin ada itu bersifat kongkrit, ada yang mungkin ada itu struktur dunia, tetap dan berubah itu struktur dunia, struktur dunia yang lain itu bisa berupa siang dan malam, laki-laki dengan perempuan, besas dan kecil. Antara Ada dan yang mungkin ada itu merupakan struktur dunia, ada bersifat Analitik dan yang mungkin ada bersifat Sintetik. Analitik itu bersifat A Piori dan Sintetik itu bersifat A Posteriory. Sebenar-benar ilmu adalah kalau Sintetik A Piori, pikirannya ada dan pengalamannya pun juga ada.
Dengan adanya pengalaman maka muncullah Empiricism (David Hum) dan dengan pikiran muncullah Rasionalism (tokohnya R. Descarntes) ini muncul pada tahun 1671 dan disini sudah muncul buku-buku dan sudah termasuk zaman modern. Dari zaman yunani ke zaman modern itu perjalanannya panjang, mulai dari 3000 SM samapai 1672 terjadi perkembangan pemikiran. Sehingga muncul yang namanya pase kegelapan pada abad ke-13 samapi abad ke-16 sekitar 500 tahun abad kegelapan yaitu munculnya pemikiran dominasi kebenaran oleh gereja, siapapun tidak boleh berbica tentang kebenaran, kebenaran itu hanya ada pada gereja. Hukumannya pun tidak main-main dan korbannya juga termasuk Galileo Galilei yang dihukum panjung oleh gereja disebabkan mencari kebenaran untuk mencari kebenaran kecepatan suara. Muncullah kembali kebangkitan untuk menggali filsafat lama, tokoh yang muncul yaitu Aristoteles (realis) dan Plato (idealis). Jasa dunia timur setelah berperang lewat pertempuran meyelamatkan dokumen barat ke timur, setelah timur kalah barulah ditemukan  kembali oleh orang barat sebagai modal lahirnya era modern. Sehingga berkas-berkas yunani kuno bisa kembali lagi ke tangan dunia barat.
Antara Analitik A Piori dan Sintetik A Posteriori tidak ada yang mau mengalah, Deskartes dan pengikutnya yang dinamakan ilmu itu berdasarkan pikiran sedangkan David Hum menyatakan sebenar-benar ilmu harus dibangun diatas pengalaman. Pada tahun 1671 lahirlah kantianisme (Immanuel Kant) yang mendamaikan antara Deskartes denga rasionalisme yang mendewa-dewakan pikiran dan melupkan pengalaman dengan Devidium yang mendewa-dewakan pengalaman dan melupakan pikiran. Ketahuilah bahwa sebenar-benar ilmu adalah ambil unsur pikiran, ambil unsure pengalaman. Unsur pikiran adalah A Piori dan unsur pengalaman adalah Sintetik maka sebenar-benar ilmu adalah Sintetik A Piori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar